Breaking News
light_mode

Air Liur Direktur RSUD Smart Pamekasan untuk Pasien Gagal Ginjal

  • account_circle Opsi Media
  • calendar_month Sen, 16 Jun 2025

Oleh: M. Khairul Umam

Ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP)

Opsimedia.com, Opini – Sejatinya, saya tidak ingin menulis utuh; cukup dengan bersuara dan menyampaikan di grup WhatsApp. Termasuk menyuarakan di warung kopi tentang pasien gagal ginjal, yang diterpa kesulitan mendapatkan pelayanan cuci darah atau hemodialisis (Hd).

Saya semula ingin diam. Sebab, kalau bersuara nanti dianggap gawat dan suka menghujat. Muaranya, saya merasa penting menghadirkan tulisan dari masyarakat yang biasa ngopi di trotoar pinggir jalanan; anak petani yang biasa melumpur dan mencangkul di sawah.

Semula saya menganggap bahwa pasien gagal ginjal adalah pasien biasa pada umumnya yang hanya sebatas kontrol dan cek kesehatan, setelah itu mereka pulang sembari membawa bungkusan obat yang sudah disediakan rumah sakit. Namun, hal itu berbalik arah setelah saya mendengar curhatan langsung dari sejumlah keluarga pasien gagal ginjal.

Ternyata, pasien yang dinyatakan gagal ginjal harus rutin melakukan cuci darah dalam seminggu dua kali. Tentu kondisi tersebut membuat otak ini terpantik jadi “kalkulator”, berarti mereka dalam sebulan melakukan cuci darah sebanyak 8 kali.

Kondisi di atas menurut saya biasa saja, karena orang sakit itu sudah bagian dari takdir Tuhan. Namun kegelisahan mulai terjadi ketika ada informasi bahwa pelayanan cuci darah untuk jadwal shif ke-4 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) per 1 Mei 2025 ditutup.

Lagi-lagi kondisi tersebut menurutku hal yang lumrah. Karena bisa jadi bulan depan kalau dibutuhkan lagi, maka shif 4 akan bisa dibuka kembali.

Pikiran saya tetap positif bahwa penutupan shif ke-4 pelayanan cuci darah tidak akan berdampak parah maupun memakan korban yang meninggal dunia. Menurut saya, kebijakan tersebut akan baik-baik saja, seperti melerai dan menghadapi tingkah laku anak TK, kalau berantem hari ini besok sudah akur lagi.

Ternyata kondisinya tidak sesederhana itu, tidak semudah itu, tidak segampang itu; semua tidak baik-baik saja ketika pasien mulai kebingungan dan kelimpungan ketika harus mencari rumah sakit sendiri di luar Pamekasan yang melayani cuci darah.

Kondisi makin tidak baik-baik saja ketika korban yang meninggal terus berjatuhan. Tercatat selama Mei-Juni 2025, sudah ada 6 nyawa melayang. Meski kasusnya tidak sama namun status mereka sama; pasien gagal ginjal.

Dari sekian catatan pasien yang meninggal karena ada yang belum mendapat pelayanan cuci darah, sebagian kelelalahan, tekanan batin maupun jiwa ketika harus bolak-balik ke Surabaya maupun ke Malang selama sebulan 8 kali.

Kabar duka pertama dimulai pada pertengahan Mei 2025, pasien gagal ginjal atas nama Sulastri, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan harus meninggal dunia. Berikutnya pada 21 Mei 2025 dikabarkan Sumarwah, Desa Sumedangan, Kecamatan Pademawu, juga menghembuskan nafas terakhirnya.

Pada bulan yang sama, Hairiyah, Desa Palengaan Laok, Kecamatan Palengaan, juga tidak bisa diselamatkan. Sebelumnya, pasien menjalani cuci darah di rumah sakit Sumenep. Namun, tidak berselang lama dia harus menelan rasa kecewa ketika tidak lagi bisa cuci darah karena kouta sudah tidak tersedia bagi warga di luar Sumenep. Sebelum meninggal, Hairiyah sempat menjalani masa kritis di RSUD Smart.

Pada 1 Juni 2025, kembali digegerkan kabar duka dari pasien gagal ginjal atas nama Moh. Fatir Abrori, Desa Ponteh, Kecamatan Galis. Pada 3 Juni 2025 disusul Nyai Holidah, warga Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan.

Terbaru, pada 15 Juni 2025, ada kabar duka atas nama Syarifah Fuad Syamlan, Jalan Brawijaya Indah. Mendiang merupakan pasien shift ke-4 cuci darah RSUD Smart Pamekasan.

Deretan nama pasien gagal ginjal yang jumlahnya sudah 6 yang meninggal, tentu bukan lagi persoalan biasa. Saya bukan ahli medis maupun ahli dalam pemerintahan. Namun izinkan bersuara dalam tulisan ini. Sebelumnya mohon jangan tersinggung ketika ada tulisan yang dinggap menyayat maupun menyakiti.

Saya hanya ingin bertanya dengan logika dan hati yang jujur: apakah sesulit ini memecahkan dan mencari solusi untuk pasien gagal ginjal yang sampai ini belum mendapat pelayanan cuci darah?; apakah serumit ini administrasi kesehatan memecahkan masalah ketika korban pasien gagal ginjal gugur terus berjatuhan?; apakah sesukar ini birokrasi pemerintahan ketika dihadapkan dengan kondisi darurat pasien gagal ginjal?

Sekadar informasi, jika tidak ada perubahan data, dari 27 pasien gagal ginjal, 6 meninggal, 17 pasien harus mencari pelayanan cuci darah di luar Pamekasan, dan masih ada 4 pasien yang sampai saat ini masih belum mendapat pelayanan cuci darah. Semoga pasien ini diberi umur panjang dan tetap semangat mencari rumah sakit yang bisa menerimanya untuk cuci darah.

Bukan sebatas soal 100 hari kerja bupati dan wakil bupati Pamekasan.

Jika tidak “cangkolang”, ingin rasanya mengajak Bupati Pamekasan KH Kholilurrahman dan Wakil Bupati H. Sukrianto untuk ngopi bareng di warkop depan RSUD Smart Pamekasan. Karena kalau ngajak ngopi di dalam rumah sakit, khawatir disediakan makan siang sama direkturnya. Apalagi disediakan ruang khusus yang ber-AC. Ditambah lagi disedikan amplop putih khusus uang transportasi atau bahasa lainnya uang bensin.

Itu hanya menyampaikan informasi karena sebelumnya saya sudah ke ruangan direktur bersama rekan-rekan jurnalis dan legislatif saat mengawal kasus pasien gagal ginjal, di saat itu ada puluhan amplop dan nasi kotak yang sudah dipersiapkan.

Saya bukan golongan orang suci dan bersih, hanya saja menegaskan saat ke rumah sakit “Kami bukan butuh amplop apalagi uang bensin, kami hanya butuh kepastian dan kebijakan yang populis terkait kondisi pasien gagal ginjal”.

Kembali ke bupati dan wakilnya, ingin rasanya mengajak keduanya, bahkan kalau bisa didampingi sekda, direktur rumah sakit, kepala dinas kesehatan dan kepala BPJS Kesehatan, makan nasi pecel di pinggir sungai sebelah utara rumah sakit. Tentu yang menyediakan nasinya dari keluarga-keluarga pasien gagal ginjal yang sebagian sudah mulai putus asa.

Di suasana itu diawali dengan bercerita oleh bupati dan wakilnya, khususnya tentang banyak hal, di antaranya bagaimana target dan capaian 100 hari kemepimpinan bupati dan wakil bupati, termasuk komitmen dalam mengawal dan melayani masyarakat, termasuk pasien gagal ginjal.

Setelah itu, cerita selanjutnya dari direktur rumah sakit, penyampaian visi dan misi rumah sakit, termasuk capaian prestasi rumah sakit selama kepemipinan direktur Raden Budi Santoso. Dilanjutkan dari kepala BPJS Kesehatan Nuzuluddin Hasan, cerita bagaimana melayani masyarakat dengan penuh hati dan tanggung jawab, dia bercerita bahwa jabatan yang melekat di bajunya akan dipertanggung jawabkan di akhirat.

Cerita sesi terakhir dari Kepala Dinkes Saifuddin, dia mengaku sangat bersemangat sekali dalam melayani masyarakat Pamekasan. Bahkan, dirinya siap 24 jam diabdikan untuk urusan kesehatan. Dirinya merasa malu kalau tidak amanah, karena menyadari sebagai pejabat yang yang kencing dan air liurnya semuanya sudah ditanggung negara.

Setelah itu, giliran dari keluarga pasien gagal ginjal, di suasana pinggir sungai, mereka mulai bercerita jika sangat berterima kasih kepada semua pihak yang sangat peduli kepada mereka. Keluarga pasien sangat merasa terbantu karena saat cuci darah ke Surabaya dan Malang, mereka dibantu dengan fasilitas kendaraan roda empat yang difasilitasi pemerintah daerah. Bahkan mereka dipersiapkan rumah singgah di Surabaya.

Tentu mereka akan sangat senang sekali, ditambah lagi ketika mereka selama mendampingi pasien selalu disapa dan diperhatikan. Keluh kesah mereka selalu didengar dan langsung ditangani dengan serius. Keluarga pasien mengaku betul-betul berada dan merasa punya orang tua di Pamekasan. Mereka merasa punya direktur rumah sakit yang sangat komitmen dan peduli terhadap pasien maupun keluarga pasien. Mereka sangat bangga dan merasa nyaman sekali karena pelayanan kesehatan sudah maksimal, bahkan tidak ada sedikit pun jeritan mereka yang sebatas didengar langsung diabaikan begitu saja. Mereka sangat berterima kasih karena janji dan komitmen direktur begitu mulia, melayani dengan sepenuh hati. Bahkan jika bisa mereka ingin menadah air liur sang direktur rumah sakit untuk dijadikan obat pasien gagal ginjal, dan dibuat bahan bakar minyak ketika mereka bolak balik Pamekasan-Surabaya, Pamekasan-Malang. (bersambung)

  • Penulis: Opsi Media

Rekomendasi Untuk Anda

  • Meresahkan, Seorang Pendamping PKH di Sapeken Terima Pesan dari yang Mengatasnamakan Pejabat Kejari Sumenep

    Meresahkan, Seorang Pendamping PKH di Sapeken Terima Pesan dari yang Mengatasnamakan Pejabat Kejari Sumenep

    • calendar_month Kam, 24 Jul 2025
    • account_circle Opsi Media
    • 0Komentar

    Sumenep, Opsimedia.com – Seorang pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, mengaku resah karena menerima pesan singkat dari seseorang yang mengaku sebagai pejabat Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep. Dugaan pencatutan nama pun mencuat setelah pesan tersebut dikonfirmasi tidak berasal dari institusi resmi kejaksaan. Kamis (24/7/2025). Pesan itu diterima oleh Atro Hidayat, pendamping PKH […]

  • Sarat Pelanggaran, Proyek Rp13,3 M Kantor PA Kangean Jalan Terus

    Sarat Pelanggaran, Proyek Rp13,3 M Kantor PA Kangean Jalan Terus

    • calendar_month Sab, 26 Jul 2025
    • account_circle Opsi Media
    • 0Komentar

    Sumenep, Opsimedia.com – Budaya abai atau lemahnya pengawasan dan ketidakpatuhan terhadap aturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kembali menjadi sorotan di Kabupaten Sumenep. Pekerjaan pembangunan Gedung Kantor Pengadilan Agama Kangean di Jl. Sambakati, Arjasa, Kangean, diduga sarat pelanggaran mulai dari penerapan K3 hingga penggunaan material di luar spesifikasi. Proyek senilai Rp13,3 miliar yang bersumber dari […]

  • Keberadaan Baznas Sumenep Bawa Berkah untuk Mbah Bi'ah Warga Desa Batuputih Daya

    Keberadaan Baznas Sumenep Bawa Berkah untuk Mbah Bi’ah Warga Desa Batuputih Daya

    • calendar_month Rab, 18 Jun 2025
    • account_circle Opsi Media
    • 0Komentar

    Sumenep, Opsimedia.com – Dibawah kendali Ahmad Rahman, Baznas Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus menunjukan komitmen seiring sejalan dengan Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Sumenep Sejahtera, Selasa (17/06). Buktinya, Baznas Sumenep terus melakukan transformasi dan inovasi program yang berpihak kepada masyarakat yang membutuhkan. Baznas tidak hanya punya program Sumenep Sehat dan sederet program kemaslahatan lainnya namun […]

  • Bappeda Sumenep Gelar Musrenbang

    Bappeda Sumenep Gelar Musrenbang

    • calendar_month Kam, 8 Mei 2025
    • account_circle Opsi Media
    • 0Komentar

    Sumenep, Opsimedia.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), mengadakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Dalam Rangka Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (Musrenbang RPJMD) Kabupaten Sumenep 2025–2029. Kepala Bappeda Kabupaten Sumenep Arif Firmanto mengatakan, pihaknya melangsungkan Musrenbang ini sebagai media komunikasi interaktif, untuk mengoptimalkan proses perencanaan pembangunan dalam rangka mewujudkan pembangunan daerah. Musrenbang […]

  • Kuasa hukum korban, Slamet Riyadi, S.H, yang sejak awal memberikan pendampingan hukum secara cuma cuma saat bersama korban dan orang tuanya di PN Sumenep

    Kasus Cabul Oknum Ustadz Pengasuh Ponpes di Pulau Kangean Masuk Sidang Pembuktian, Korban Tuntut Pelaku Dihukum Berat

    • calendar_month Rab, 3 Sep 2025
    • account_circle Opsi Media
    • 0Komentar

    Sumenep, Opsimedia.com – Pelaku dugaan pelecehan seksual yang merupakan oknum Pengasuh Pondok Pesantren di Pulau Kangean bernama Sahnan (51) kini memasuki sidang pembuktian di Pengadilan Negeri Sumenep, Rabu (3/9/2025). Sidang PN Sumenep mendadak berubah menjadi panggung pengadilan moral. Teriakan batin dan jeritan luka para korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Moh. Sahnan (51), oknum […]

  • Jika RSUD Sumenep Ingin Terus Meningkat, dr. Erliyati Harus Tetap Jadi Direktur

    Jika RSUD Sumenep Ingin Terus Meningkat, dr. Erliyati Harus Tetap Jadi Direktur

    • calendar_month Ming, 27 Jul 2025
    • account_circle Opsi Media
    • 0Komentar

    Sumenep, Opsimedia.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep masih sangat membutuhkan sosok dr. Erliyati dalam jajaran kepemimpinan maupun manajerialnya. Perempuan yang dikenal tegas namun hangat ini dinilai berhasil membawa perubahan signifikan dalam sistem pelayanan rumah sakit plat merah tersebut. Minggu (27/7/ 2025). Di tengah berbagai tantangan pelayanan kesehatan di daerah, […]

expand_less